Bahasa
Mari kita berbahasa sebaiknya.
Bahasa adalah pengatur
pucuk fikiran yang bertabur
bahasa adalah pelentur
ranting perasaan yang bersiur.
Dengan bahasa
terlihat fakta padu
terlihat sinar ilmu
terlihat cinta biru.
Dengan bahasa
pemimpin memaparkan arah
di pentas siasah
dengan bahasa
orang beriman menikmati ibadah
khusyuk dan pasrah.
Mari kita berbahasa sebaiknya.
Dengan bahasa
budi dipertinggi
mesra diperlebar
dengan bahasa
kita menjadi kita bersama.
Jika tanpa bahasa
bagaimana akan kita setujui
perjanjian ini?
Mari kita berbahasa sebaiknya.
nukilan Rahman Shaari, Langit di Tangan, 1995.DBP
No comments:
Post a Comment