Saturday, May 2, 2009

Sajak pilihan



Bahasa

Mari kita berbahasa sebaiknya.

Bahasa adalah pengatur

pucuk fikiran yang bertabur

bahasa adalah pelentur

ranting perasaan yang bersiur.

Dengan bahasa

terlihat fakta padu

terlihat sinar ilmu

terlihat cinta biru.

Dengan bahasa

pemimpin memaparkan arah

di pentas siasah

dengan bahasa

orang beriman menikmati ibadah

khusyuk dan pasrah.

Mari kita berbahasa sebaiknya.

Dengan bahasa

budi dipertinggi

mesra diperlebar

dengan bahasa

kita menjadi kita bersama.

Jika tanpa bahasa

bagaimana akan kita setujui

perjanjian ini?

Mari kita berbahasa sebaiknya.

nukilan Rahman Shaari, Langit di Tangan, 1995.DBP

No comments:

Post a Comment